Jumat, 04 Maret 2011

SISTEM EKONOMI DI INDONESIA

Perkembangan sistem ekonomi sebelum orde baru
    Sejak berdirinya negara republik indonesia, banyak tokoh-tokoh negara yang pada saat itu merumuskan bentuk perekonomian di negara indonesia ini. Baik secara individu maupun kelompok.

       Salah satu contohnya yaitu Bung Hatta yang semasa hidupnya mempunyai ide, bahwa dasar perekonomian indonesia yang sesuai dengan cita-cita untuk tolong menolong adalah (Moh. Hatta dalam Sri-Edi swasono, 1985). Namun kekurangannya bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi. Dampaknya pemaksaan terhadap bentuk ini justru telah melanggar dasar ekonomi koperasi.

      Sumitro Djojohadikusumo adalah tokoh ekonomi indonesia, pada saat itu di negara Amerika tahun 1949, dalam pidatonya Beliau menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran.

      Terlepas dari sejarah yang akan menceritakan keadaan yang sesungguhnya pernah terjadi di negara indonesia, maka menurut UDD'45, sistem perekonomian tercermindalam pasal-pasal 23, 27, 33, dan 34. Pada saat itu demokrasi ekonomi dipilih, karena memiliki ciri-ciri positif yang diantaranya adalah (suroso, 1993) :
  •  Perekonomian disusun sebagai sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
  • Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai        oleh negara.
  • Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh pemerintah itu pun untuk kemakmuran pemerintah.
  • Sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan.
  • Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang di hendaki serta mempunyai hak dan kehidupan yang layak.
  • Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
  • Potensi, inisiatif dan daya kreasi warga negara berkembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum, dan fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh pemerintah.



Dengan demikian di dalam perekonomian indoneisa tidak mengijinkan adanya :

  • Free fiht liberalism yaitu adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum yang lemah. Akibatnya, bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
  • Etatisme yaitu keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motifasi dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
  • Monopoli yaitu suatu bentuk yang memusatkan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehimgga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk mengikuti "Kenginan Sang Monopoli".







      Meskipun pada awal perkembangan perekonomian indonesia menganut sistem ekonomi Pancasila. Ekonomi Demokratis, dan mungkin campuran namun bukan berarti sistem perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di indonesia. Pada awal tahun 1950-an s/d tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam perekonomian indonesia. 

    Dan pada tahun 1960-an s/d masa orde baru, sistem etatisme pernah juga mewarnai corak perekonomian indonesia. Namun pada tahun 1950-an s/d tahun 1955-an sebenarnya telah di isi dengan beberapa program dan rencana ekonomi pemerintah. program tersebut antara lain :
  • Program Banteng tahun1950, yang bertujuan untuk membantu pengusaha pribumi.
  • Program / sumitro plan pada tahun1951.
  • Rencana lima tahun pertama, tahun 1955 - 1960.
  • Rencana delapan tahun.
itu lah cerita pertama kali sistem perekonomian indonesia pada masa sebelum orde baru
     Dalam perkembangan globalisasi seperti kita saksikan saat ini ternyata tidak makin mudah menyajikan  pemahaman tentang adanya sistem ekonomi Indonesia. Kaum akademis Indonesia terkesan makin mengagumi globalisasi yang membawa  “kemenangan” sistem kapitalisme Barat. Sikap kaum akademis semacam ini ternyata membawa pengaruh besar terhadap sikap kaum elit politik muda Indonesia, yang mudah menjadi ambivalen terhadap sistem ekonomi Indonesia dan ideologi kerakyatan yang melandasinya.




LANDASAN SISTEM EKONOMI INDONESIA

Secara normatif  landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.

Dengan demikian maka  sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme Kemanusiaan  yang adil dan beradab tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi Persatuan Indonesia  berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi Kerakyatan mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak serta Keadilan Sosial persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama – bukan kemakmuran orang-seorang.
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia. Keadilan  merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.








Kajian Pengeluaran Publik


      Sejak krisis keuangan Asia di akhir tahun 1990-an, yang memiliki andil atas jatuhnya rezim Suharto pada bulan Mei 1998, keuangan publik Indonesia telah mengalami transformasi besar. Krisis keuangan tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi yang sangat besar dan penurunan yang sejalan dalam pengeluaran publik. Tidak mengherankan utang dan subsidi meningkat secara drastis, sementara belanja pembangunan dikurangi secara tajam.

      Saat ini, satu dekade kemudian, Indonesia telah keluar dari krisis dan berada dalam situasi dimana sekali lagi negara ini mempunyai sumber daya keuangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangunan. Perubahan ini terjadi karena kebijakan makroekonomi yang berhati-hati, dan yang paling penting defisit anggaran yang sangat rendah. Juga cara pemerintah membelanjakan dana telah mengalami transformasi melalui "perubahan besar" desentralisasi tahun 2001 yang menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja pemerintah beralih ke pemerintah daerah pada tahun 2006. Hal lain yang sama pentingnya, pada tahun 2005, harga minyak internasional yang terus meningkat menyebabkan subsidi minyak domestik Indonesia tidak bisa dikontrol, mengancam stabilitas makroekonomi yang telah susah payah dicapai. Walaupun terdapat risiko politik bahwa kenaikan harga minyak yang tinggi akan mendorong tingkat inflasi menjadi lebih besar, pemerintah mengambil keputusan yang berani untuk memotong subsidi minyak.

       Keputusan tersebut memberikan US$10 miliar  tambahan untuk pengeluaran bagi program pembangunan. Sementara itu, pada tahun 2006 tambahan US$5 miliar  telah tersedia berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan yang didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil secara keseluruhan dan penurunan pembayaran utang, sisa dari krisis ekonomi. Ini berarti pada tahun 2006 pemerintah mempunyai US$15 miliar  ekstra untuk dibelanjakan pada program pembangunan. 


      Negara ini belum mengalami 'ruang fiskal' yang demikian besar sejak peningkatan pendapatan yang dialami ketika terjadi lonjakan minyak pada pertengahan tahun 1970an. Akan tetapi, perbedaan yang utama adalah peningkatan pendapatan yang besar dari minyak tahun 1970-an semata-mata hanya merupakan keberuntungan keuangan yang tak terduga. Sebaliknya, ruang fiskal saat ini tercapai sebagai hasil langsung dari keputusan kebijakan pemerintah yang hati hati dan tepat.








Sumber :



  1. http://www.ekonomirakyat.org/edisi_2/artikel_9.htm ( Sabtu 5 maret jam 13.00 )
  2. http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/perekonomian_indonesia/bab1-sistem_perekonomian_indonesia.pdf ( Sabtu 5 maret 13.00 )



    SISTEM EKONOMI

    Sistem Perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.



    Edgar F Huse dan James L. Bowdict
        Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

     Menurut Sheridan (1998)
    dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada di Asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happiness. Dalam kata lain, sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.






    Macam - macam Sistem Ekonomi


    a. Sistem Ekonomi Tradisional


             Sistem ekonomi tradisional adalah suatu sistem perekonomian yang didasarkan pada tradisi, adat istiadat atau kebiasaan masyarakat yang bersangkutan. Masyarakat mempunyai hak dan kewenangan mengatur perekonomian daerahnya. Dengan kata lain, masalah yang berkaitan dengan apa dan berapa, bagaimana, serta untuk siapa barang/jasa yang diproduksi dan diatasi oleh masyarakat itu sendiri. Sistem ekonomi ini biasanya berlaku di negara yang belum maju.


    1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisonal 


        a. Aturannya didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan.
        b. Kehidupan relatif sederhana, statis, dan tradisional. 
        c. Kehidupan sosial seperti kekeluargaan dan gotong royong sangat dominan.
        d. Bersifat pemenuhan kebutuhan hidup minimum.
        e. Penguasaan teknoligi produksi masih rendah.


    2. Kelebihan Sistem Ekonomi Tradsional 


       a. Rendahnya tingkat persaingan.
       b. Aktivitas ekonomki tidak berdasarkan target.
       c. Tidak mementingkan diri sendiri.
       d. Tidak ada beban sehingga masyarakat terhindar dari stres.


    3. Kelemahan Sistem Ekonomi Tradisional


       a. Teknoligi yang digunakan masih rendah.
       b. Tingkat efisiensi yang rendah.
       c. Kualitas barang relatif rendah.
       d. Dinamika masyarakat relatif lambat.





    b. Sistem ekonomi pasar (liberal)


            Sistem ekonomi pasar disebut juga dengan sistem ekonomi kapitalis. Artinya, suatu sisitem perekonomian yang didasarkan pada mekanisme pasar. Maksudnya, permasalahan komoditas tentang apa dan berapa yang harus diproduksi diserahkan kepada mekanisme pasar. 


    1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar


        a. Setiap individu bebas memiliki barang dan faktor-faktor produksi.
        b. Semua kegiatan ekonomi dilakukan oleh masyarakat dan swasta.
        c. Peran pemerintah seminimal mungkin dalam kegiatan ekonomi.
        d. Kegiatan ekonomi ditujukan untuk mencari laba.
        e. Setiap orang diberi kebebasan dalam pemakaian barang dan jasa.


    2. Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar


        a. Persaingan mendorong pelaku ekonomi untuk maju.
        b. Kreativitas individu atau masyarakat meningkat dan mendorong motivasi.
        c. Setiap individu bebas memilih pekerjaan yang sesuai.
        d. Produksi didasarkan pada kebutuhan.


    3. Kelemahan Sistem Ekonomi Pasar


        a. Terjadinya kesenjangan antara kaya dan miskin.
        b. Persaingan mengakibatkan yang kuat ( kaya ) menindas yang ( miskin ).
        c. Persaingan mengakibatkan monopoli.
        d. Pemerataan pendapat akan semakin sulit dicapai.
        e. Krisis ekonomi lebih mungkin terjadi.






    c. Sistem Ekonomi Trepusat (Komando)


         Sistem ini sering disebut juga sistem perekonomian kolektif. Artinya, sistem ekonomi dengan seluruh kegiatan ekonominya (produksinya, distribusi, dan konsumsi) diatur melalui perencanaan dari pusat atau pemerintah.




    1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Komando


        a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasia oleh negara.
        b. Kebijakan perekonomian diatur oleh pemerintah pusat.
        c. Jenis-jenis pekerjaan dan pembagian kerja diatur oleh pemerintah.
        d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara).


    2. Kelebihan Eistem Ekonomi Komando


        a. Semua alat dan sumber produksi dimiliki dan dikuasai oleh negara.
        b. Kebijakan perekonomian fiatur oleh pemerintah pusat.
        c. Jenis-jenis perekonomian dan pembagian diatur oleh pemerintah.
        d. Kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah (negara)


    3. Kelemahan Sistem Ekonomi Komando


       a. Hak milik perseorangan tidak diakui.
       b. potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap waraga negara tidak berkembang.
       c. Masyarakatnya bersifat materialistis.
       d. Individu atau masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam berusaha.
       e. Jalur birokasi yang panjang sehingga mempersulit dalam mengambil keputusan.




    d. Sistem Ekonomi Campuran 


         Sistem ekonomi campuran merupakna perpaduan antara sistem perekonomia terpusat dan sistem ekonomi pasar. Sitem produksi dan saluran distribusi dilakukan menurut mekanisme pasar, dan ada pula yang diatur atau direncanakan oleh pemerintah.




    1. Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran


       a. Kegiatan ekonomi ada yang dilakukan oleh individu (swasta) dan ada yang dikuasai negara.
       b. Interaksi ekonomi berdasarkan mekanisme pasar dan masih ada campur tangan pemerintah.
       c. Persaingan dalam batas-batas tertentu masih diperbolehkan namun diatur oleh pemerintah.


    2. Kelebihan Sistem Ekonomi Campuran


       a. Kegiatan ekonomi yang menguasai hajat orang banyak dikuasai oleh negara. Dengan demikian, menjamin 
           pemenuhan kebutuhan masyarakat.
       b. Swasta diberi hak untuk mengelola sumber-sumber ekonomi terutama produksi barang yang tidak
           menguasai hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, hak individu (swasta) diakui.


    3. Kelemahan Sistem Ekonomi Campuran 


        a. Sukar menetuksn batas wilayah kegiatan ekonomi yang diatur oleh mekanisme pasar dan pemerintah.
        b. Pemerintah mengalami kesukaran mengenai bats nilai produksi dan kekayann yang bisa dimiliki individu.
        c. Dalam praktik, lebih mengutamakan efisiensi daripada nialai-nilai dan norma di masyarakat.








         Sumber :







    1. http://www.creativebrain.web.id/media.php?action=readnews&id=84&title=Pengertian%20Sistem%20Menurut%20Para%20Ahli#ixzz1F4gDNt5L ( Sabtu 5 maret jam 14.30 )
    2. Rudianto. 2007. Pelajaran Ekonomi. Depok. CV Arya Duta ( Sabtu 5 maret jam 14.30 )
    3.  http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian ( Sabtu 5 mater jam 14.30 )




























    Senin, 20 Desember 2010

    Krisis Keuangan

    Krisis keuangan Istilah diterapkan secara luas untuk berbagai situasi di mana beberapa lembaga keuangan atau aset tiba-tiba kehilangan sebagian besar nilai mereka. Pada awal abad ke-20 dan ke-19, krisis keuangan banyak dikaitkan dengan panik perbankan , dan banyak resesibertepatan dengan panik ini. situasi lain yang sering disebut krisis keuangan termasuk crash pasar saham dan keuangan lainnya ledakan gelembung, krisis mata uang dan sovereign defaults. Keuangan krisis langsung mengakibatkan hilangnya kekayaan kertas, mereka tidak langsung mengakibatkan perubahan ekonomi riil kecuali resesi atau depresi berikut.
    Banyak ekonom telah menawarkan teori tentang bagaimana krisis keuangan mengembangkan dan bagaimana mereka dapat dicegah. Ada konsensus sedikit, bagaimanapun, dan krisis keuangan masih merupakan kejadian yang biasa di seluruh dunia.

    Jenis krisis keuangan


    Krisis Perbankan

    Ketika bank menderita mendadak penarikan oleh nasabah, ini disebut pelarian bank. Karena bank meminjamkan sebagian uang yang mereka terima pada deposito (lihat cadangan fraksional perbankan), sulit bagi mereka untuk cepat membayar kembali semua simpanan jika tiba-tiba dituntut, sehingga menjalankan dapat meninggalkan bank dalam kebangkrutan, menyebabkan banyak deposan kehilangan tabungan mereka kecuali mereka dilindungi oleh asuransi simpanan. Situasi di mana berjalan bank luas disebut krisis perbankan sistemik atau hanya panik perbankan. Situasi tanpa bank luas berjalan, tetapi di mana bank-bank enggan untuk meminjamkan, karena mereka khawatir bahwa mereka memiliki dana yang tersedia tidak cukup, sering disebut krisis kredit. Dengan cara ini, bank-bank menjadi akselerator dari krisis keuangan. 
    Contoh menjalankan bank termasuk berjalan di Bank Amerika Serikat pada tahun 1931  dan berjalan pada Northern Rock tahun 2007. Runtuhnya Bear stearns di tahun 2008 juga kadang-kadang disebut pelarian bank, meskipun Bear Stearns merupakan bank investasi  daripada Bank komersial . AStabungan dan krisis kredit  dari tahun 1980-an menyebabkan krisis kredit yang dipandang sebagai faktor utama dalam resesi AS 1990-91.


    gelembung spekulatif dan crash

    Para ekonom mengatakan bahwa aset keuangan ( saham , misalnya) pameran gelembung ketika harganya melebihi nilai sekarang dari pendapatan masa depan (seperti bunga  atau dividen) yang akan diterima dengan memiliki untuk jatuh tempo . Jika peserta pasar yang paling membeli aset terutama dengan harapan menjualnya kemudian pada harga yang lebih tinggi, daripada membeli untuk pendapatan itu akan menghasilkan, ini bisa menjadi bukti bahwa gelembung hadir. Jika ada gelembung, ada juga risiko kecelakaan harga aset: pelaku pasar akan terus membeli hanya selama mereka mengharapkan orang lain untuk membeli, dan ketika banyak memutuskan untuk menjual harga akan jatuh. Namun, sulit untuk mengatakan dalam prakteknya apakah harga aset sebenarnya sama dengan nilai fundamental, sehingga sulit untuk mendeteksi gelembung andal. Beberapa ekonom bersikeras bahwa gelembung pernah atau hampir tidak pernah terjadi.
    Dikenal contoh Sumur gelembung (atau gelembung diakui) dan crash harga saham dan harga aset lainnya termasuk Belanda mania tulip , yang Wall Street Crash tahun 1929 , yang gelembung properti Jepang tahun 1980-an, jatuhnya dot-com bubble di 2000-2001, dan sekarang-mengempis gelembung perumahan Amerika Serikat . 


    krisis keuangan Internasional

    Ketika sebuah negara yang mempertahankan nilai tukar tetap tiba-tiba dipaksa untuk mendevaluasi mata uangnya karena serangan spekulatif , ini disebut krisis mata uang atau krisis neraca pembayaran. Ketika negara gagal untuk membayar kembali nya utang , ini disebutdefault berdaulat. Sementara devaluasi dan default bisa berdua akan keputusan sukarela dari pemerintah, mereka sering dianggap hasil spontan dari perubahan sentimen investor yang mengarah ke berhenti mendadak dalam aliran modal atau peningkatan mendadak dalampelarian modal .
    Beberapa mata uang yang membentuk bagian dari Mekanisme Nilai Tukar Eropa mengalami krisis pada tahun 1992-1993 dan dipaksa untuk mendevaluasi atau menarik diri dari mekanisme. Putaran lain krisis mata uang terjadi di Asia pada 1997-1998 . Banyak negara Amerika Latin gagal pada utang mereka pada awal tahun 1980. Para Rusia krisis keuangan 1998 mengakibatkan devaluasi rubel dan default pada obligasi pemerintah Rusia.


    krisis ekonomi yang lebih luas

    Negatif pertumbuhan PDB selama dua kuartal atau lebih disebut resesi. Sebuah resesi berkepanjangan terutama bisa disebut depresi,sedangkan jangka panjang lambat tetapi belum tentu pertumbuhan negatif kadang-kadang disebut stagnasi ekonomi . Karena fenomena ini mempengaruhi lebih dari sistem keuangan, mereka biasanya tidak dianggap krisis keuangan per se. Tetapi beberapa ekonom berpendapat bahwa banyak resesi disebabkan sebagian besar oleh krisis keuangan. Salah satu contoh penting adalah Depresi Besar , yang didahului di banyak negara dengan berjalan bank dan pasar saham crash. The subprime mortgagedan ledakan gelembung real estate lainnya di seluruh dunia telah menyebabkan resesi di AS dan sejumlah negara lain pada akhir tahun 2008 dan 2009.
    Meski demikian, beberapa ekonom berpendapat bahwa krisis keuangan yang disebabkan oleh resesi bukan sebaliknya. Juga, bahkan jika krisis keuangan adalah kejutan awal yang set off resesi, faktor lain yang mungkin lebih penting dalam memperpanjang resesi. Secara khusus,Milton Friedman dan Anna Schwartz berpendapat bahwa penurunan ekonomi awal yang berhubungan dengan kecelakaan pada 1929 dan kepanikan bank tahun 1930 tidak akan berubah menjadi depresi yang berkepanjangan jika belum diperkuat oleh kesalahan kebijakan moneter pada bagian dari Federal Reserve, dan Ben Bernanke telah mengakui bahwa dia setuju. 


    Penyebab dan akibat dari krisis keuangan


    melengkapi Strategis di pasar keuangan

    Hal ini sering mengamati bahwa investasi yang sukses mewajibkan setiap investor di pasar keuangan untuk menebak apa yang akan dilakukan investor lain. George Soros telah memanggil ini perlu menebak maksud dari 'orang lain refleksivitas. Demikian pula, John Maynard Keynes pasar keuangan dibandingkan dengan sebuah permainan kontes kecantikan di mana setiap peserta mencoba memprediksi model peserta lain akan anggap paling indah. 
    Selanjutnya, dalam banyak kasus investor memiliki insentif untuk mengkoordinasikan pilihan mereka. Misalnya, seseorang yang berpikir investor lain ingin membeli banyak yen Jepang mungkin berharap yen meningkat nilai, dan karena itu memiliki insentif untuk membeli yen juga. Demikian juga, seorang nasabah di Bank IndyMac yang mengharapkan deposan lain untuk menarik dana mereka mungkin berharap bank untuk gagal, dan karena itu memiliki insentif untuk menarik juga. Para ekonom menyebut insentif untuk meniru orang lain saling melengkapi strategi strategis. 
    Telah berpendapat bahwa jika orang atau perusahaan memiliki insentif yang kuat cukup untuk melakukan hal yang sama mereka mengharapkan orang lain untuk melakukan, kemudian pemenuhan nubuatan-diri mungkin terjadi.  Sebagai contoh, jika investor mengharapkan nilai yen naik, hal ini dapat menyebabkan nilai meningkat; deposan mengharapkan ke bank gagal ini dapat menyebabkan gagal. jika Oleh karena itu, krisis keuangan kadang-kadang dipandang sebagai lingkaran setan dimana investor menghindari beberapa instansi atau aset karena mereka mengharapkan orang lain untuk melakukan jadi.